Pages

Selasa, 12 November 2013

Album Ride the Lightning - 1984

RIDE THE LIGHTNING
Rilis: 
27 Juli 1984
Rekaman: 
20 Februari – 14 Maret 1984 di Sweet Silence Studios, Copenhagen, Denmark
Durasi: 
47:23
Label: 
Megaforce
Produser: 
Metallica, Flemming Rasmussen, Mark Whitaker

Tracks :
1.      Fight Fire with Fire (Hetfield, Ulrich, Burton) 4:45
2.      Ride the Lightning (Hetfield, Ulrich, Burton, Mustaine) 6:36
3.      For Whom the Bell Tolls (Hetfield, Ulrich, Burton) 5:09
4.      Fade to Black (Hetfield, Ulrich, Burton, Hammett) 6:57
5.      Trapped Under Ice (Hetfield, Ulrich, Hammett) 4:04
6.      Escape (Hetfield, Ulrich, Hammett) 4:23
7.      Creeping Death (Hetfield, Ulrich, Burton, Hammett) 6:36
8.      The Call of Ktulu (instrumental) (Hetfield, Ulrich, Burton, Mustaine) 8:53

Bonus lagu versi digital download:
9.      For Whom the Bell Tolls (live in Seattle 1989) 5:34
10.  Creeping Death (live in Seattle 1989) 8:12


Latar belakang
Ini adalah kerjasama pertama dengan produser Flemming Rasmussen, dilakukan di Sweet Silence Studios di Copenhagen Denmark. Mereka melanjutkan kerjasama dengan Rasmussen sampai album ke-4. Setelah meluncurkan album ini tanggal 27 Juli 1984, Metallica kemudian menjalin kerjasama dengan label besar Elektra Records pada 12 September 1984 yang mana label ini kemudian melakukan rilis ulang Ride the Lightning pada 16 November.

Album ini adalah album terakhir yang memberi kredit pada keterlibatan bekas gitaris Dave Mustaine, yang menulis untuk lagu ‘Ride the Lightning’ dan ‘The Call of Ktulu’. Ini juga album pertama bagi Hammett diberi kredit sebagai penulis lagu.

Judul album berasal dari ide Kirk Hammett, yang membaca novel The Stand karya Stephen King tentang orang yang akan dihukum mati mengatakan : "I'm waiting to ride the lightning." Kemudian Kirk bilang ke James dan jadilah lagu RtL dan dijadikan judul album.

Seperti album sebelumnya, Ride the Lightning juga menerima banyak kritik positif. Majalah Q menilai 4/5 dan “menegaskan posisi mereka dalam era band metal modern... mereka menerobos ‘aturan’ genre rekaman thrash metal dengan memasukkan balada kuat pertama ‘Fade to Black’.” Sedangkan Kerraang! – “[album terdapat] melody, kematangan dan intelejensi musikal. Ini membantu melebarkan jangkauan musik metal.” Ride the Lightning terpilih sebagai album thrash metal terbaik sepanjang masa oleh majalah DECIBEL dalam Thrash Metal Hall of Fame Special Issue, edisi November 2011.

Salah cetak Bernett
Tahun 1984, label Perancis Bernett Records melakukan salah cetak pada warna cover album menjadi hijau, bukan biru. 400 kopi dengan sampul hijau sudah dicetak. Edisi ini kini menjadi benda langka yang diburu kolektor.

‘Fight Fire with Fire’
Introduksi lagu ini melibatkan gaya harmonisasi yang rumit. Tema liriknya fokus pada balas dendam dan kiamat. Lagu ini pernah di-cover oleh Apocalyptica dalam album mereka Cult. Therion meng-cover dalam album kompilasi Tribute to The Four Horsemen. Band death metal dari Polandia, Vader, rilis bonus track dalam albumnya Necropolis. Band black metal Abigail Williams juga cover lagu ini sebagai bonus track dalam album In the Absence of Light (2010). Lagu ini muncul dalam film indie Hesher dan juga dalam video game Guitar Hero: Metallica, bersama ‘For Whom the Bell Tolls’, ‘Fade to Black’ dan ‘Creeping Death’.

Pada waktu membuka penganugerahan Rock and Roll Hall of Fame untuk Metallica tahun 2009, Flea (bassist Red Hot Chilli Pepper) mengatakan bahwa lagu ini adalah lagu Metallica pertama yang ia dengar. Flea juga pernah mainkan lagu ini bersama Metallica sebagai artis tamu dalam konser mereka di Wiltern Theater, Los Angeles 14 Mei 2008.

‘Ride the Lightning’
Ini adalah lagu pertama Metallica yang mengkritisi sistem hukum. Lirik ditulis dari perspektif orang yang akan dihukum mati dengan kursi listrik. Lagu ini adalah satu dari dua lagu dimana Dave Mustaine memberi kontribusi. Lagu ini juga dirilis sebagai downloadable content untuk video game musik Metallica Rock Band.

‘For Whom the Bell Tolls’
Diciptakan di tengah proses rekaman album kedua. Lirik lagu ini didasarkan pada novel karya Ernest Hemingway dengan judul sama. Novel ini bercerita tentang horor dan kebusukan perang modern. Intro kromatik yang ditulis oleh Cliff Burton sebelum gabung dengan Metallica, sering disangka sebagai suara gitar listrik, sebenarnya adalah bass Burton dengan asesori distorsi dan wah-wah. Banyak band meng-cover lagu ini, diantaranya : Shotgun Remedy dalam album A Punk Tribute to Metallica, Apocalyptica (Inquisition Symphony), dan Sunn O))) dalam album mereka Flight of the Behemoth.

Michael Denner, gitaris band idola Metallica, Mercyful Fate, mengatakan kepada Kirk Hammett bahwa Mercyful Fate adalah band paling 'heavy' namun setelah mendengar lagu ini menyebut Metallica-lah band paling heavy di dunia (sumber : wawancara rollingstone.com memperingati 30 tahun Ride the Lightning ).

Lagu ini menjadi opening untuk film Zombieland tahun 2009.

‘Fade to Black’
Ini adalah balada pertama Metallica, liriknya mengarah pada usaha atau keinginan untuk bunuh diri. Secara musikal, lagu dimulai dengan gitar tanpa distorsi dan meningkat lebih cepat dan berat, mirip balada lain yang muncul di album berikut mereka, ‘Welcome Home (Sanitarium)’, ‘One’, dan ‘The Day That Never Comes’. Lars pernah mengungkapkan bahwa dalam album ini James (melalui liriknya) seperti terobsesi pada kematian. Sementara James sendiri menyatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari kekecewaannya setelah kehilangan ampli di rumah Metal Joe (nama belakangnya Chimienti, dedengkot metal scene di New Jersey) setelah mereka main di halaman rumahnya. Ampli ini adalah ampli kesayangan James karena keunikan suara yang dihasilkan setelah dimodifikasi oleh temannya yang juga seorang soundman band Motley Crue. Suara gitar James dan Kirk Hammett di album pertama mereka Kill 'Em All berasal dari ampli ini.

Gitar solo Kirk Hammett dalam lagu ini masuk ranking 24 dalam 100 Best Solos Ever Reader’s Choice, dalam majalah Guitar World edisi September 1998. Beberapa band meng-cover lagu ini, antara lain: Apocalyptica, Apoptygma Berzerk, Disturbed, Sonata Arctica, Steel Prophet, The Lemonheads, dan Iron Horse.

Lagu inilah yang membuat sebagian penggemar Metallica marah dan menuduh grup ini mulai ‘sell out’ atau komersial semata, asal laku, tidak independen lagi, dengan cara mengurangi atau memasukkan lagu yang tidak ‘thrashy’. Hal ini diungkap oleh Lars dan James dalam wawancara dengan Howard Stern tanggal 23 September 2013 dalam Howard Stern Show. Lars membantahnya, dan mengatakan bahwa semua proses rekaman tidak ada intervensi dari label, mereka melakukannya untuk diri mereka sendiri.

‘Trapped Under Ice’
Lagu ini berkisah tentang seseorang yang bangun setelah dibekukan. Dikembangkan dari lagu demo band lama Kirk Hammett, Exodus, berjudul ‘Impaler’, yang kemudian dirilis oleh Exodus dalam album Tempo of the Damned (2004). Lagu ini terdapat dalam game Guitar Hero: World Tour. Tercatat lagu ini pernah di-cover oleh band parodi metal Austrian Death Machine, dalam album mereka Double Brutal (2009).

‘Escape’
Aslinya berjudul ‘The Hammer’, tercatat hanya satu kali lagu ini dimainkan penuh di atas panggung yaitu 28 tahun setelah album diluncurkan, pada acara Orion Music+More festival musik di Bader Field, Atlantic City, New Jersey pada 23 Juni 2012. Dalam festival ini Metallica mainkan seluruh lagu dalam album Ride the Lightning dengan urutan terbalik. Sebelumnya lagu ini hanya dimainkan secara jamming saat encore pada konser terakhir World Magnetic Tour. Sebelum memainkan James mengungkapkan di atas panggung bahwa lagu ini adalah lagu yang tak ada seorangpun anggota Metallica yang menginginkan untuk memainkan. Dalam wawancara Kirk Hammett dengan rollingstone.com saat peringatan 30 tahun album ini, menjelaskan bahwa mereka malas memainkan secara live karena lagu ini harus dimainkan dalam kunci A, yang mereka tidak nyaman memainkannya, meskipun 'Ktulu' dan 'Metal Militia' juga dalam kunci A.

Flemming Rasmussen mengatakan bahwa lagu ini dibuat agar mereka dilirik oleh label-label besar karena mereka saat itu masih di bawah label independen kecil. Entah karena lagu ini atau bukan, nyatanya setelah album ini diluncurkan, label besar seperti Elektra Record mengontrak Metallica.

Lagu ini juga di-cover oleh band heavy metal Amerika, Hatebreed dalam album For the Lions (2009), dan juga oleh band death metal progresif dari Perancis, Gojira.

‘Creeping Death’
Inspirasi lagu ini lahir ketika Metallica sedang menonton film The Ten Commandments. Saat melihat adegan kabut yang membunuh semua anak sulung orang Mesir, Cliff Burton berkomentar: “Whoa – it’s like creeping death.” Anggota band lain menyukai bunyi kalimat tersebut dan memutuskan membuat lagu tentang plakat Nabi Musa itu, dengan judul diambil dari frase Cliff Burton.

Riff dalam bridge lagu ini, dikenal dengan lirik ‘die by my hand!’ ditulis oleh Hammett saat masih di band Exodus untuk lagu ‘Die by His Hand’. Lagu itu direkam dan dirilis sebagai demo oleh Exodus, namun tidak pernah benar-benar masuk album.

Tercatat beberapa band yang pernah meng-cover lagu ini: band glam metal Wales, Tigertailz (1990), band metalcore Wales, Bullet for My Valentine dalam cd album kompilasi Kerraang!’s 25th Anniversary Higher Voltage, band black metal Italia, Stormlord sebagai live track dalam EP The Curse of Medusa, dan band rock Drowning Pool dalam album live Ozzfest 2002. Intronya pernah digunakan oleh band ska, The O.C. Supertones pada lagu yang sama dengan judul album keduanya Supertones Strike Back.

‘The Call of Ktulu’
Dalam pengerjaan awal (demo), lagu ini berjudul ‘When Hell Freezes Over’. Ide dari lagu ini berasal dari buku H.P. Lovecraft berjudul The Shadow Over Innsmouth, yang diperkenalkan oleh Cliff Burton kepada anggota band lain. Judul diambil dari kisah utama Lovercraft yang berjudul The Call of Cthulhu, yang ditulis tahun 1928 untuk majalah Weird Tales. Dalam cerita itu Cthulhu adalah makhluk menyeramkan dengan wajah tentakel, dan mematikan yang akan muncul jika ada orang mengucapkan atau melihat tulisan namanya. Entah karena percaya tahayul atau soal hak cipta, nama makhluk itu diganti Ktulu ketika dijadikan judul lagu.

Lagu ini diaransemen ulang oleh Michael Kamen untuk album live Metallica S&M tahun 1999 dan meraih Grammy Award sebagai The Best Rock Instrumental Performance di tahun 2000.

Personel
James Hetfield – lead vocals, gitar ritem, gitar akustik, gitar 12 senar
Lars Ulrich – drum
Cliff Burton – bass, backing vocal
Kirk Hammett – lead gitar

Produksi
Flemming Rasmussen – produser, engineer
Metallica – produser, konsep sampul
Mark Whitaker – executive produser
Tom Coyne; Frankford Wayne – mastering pada rilis Megaforce
Bob Ludwig – mastering pada rilis Elektra
George Marino – remastering reissue tahun 1995
Mike Gillies – mixing digital untuk reissue bonus tracks
AD Artists – desain cover
Fin Costello; Anthony D. Somella; Robert Hoetink; Pete Cronin; Rick Brackett; Harold Oimen – photography

Album Master of Puppets 1986
Album Kill 'Em All 1983  
Demo Metallica
Metallica Singles dan EP's 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar